Selasa, 15 Maret 2011

tempramen politik (3)

TEMPRAMEN POLITIK
•Watak Politik (tipe kepribadian ) yang berlandaskan pada gejala-gejala psikologis (Erich From)
•Tipe Satu Automatom .
“Seseorang yuang kehilangan rasa individualitasnya disebabkan oleh proses penyesuain terhadap nilai-nilai umum”
•Agitator politik
“Seseorang yang mahir dibidang kontak pribadi dan terampil dalam usaha membangkitkan emosi-emosi politik.
•Administrator Politik
“ Terampil mahir dalam memanipulasikan organisasi-organisasi dan situasi- situasi”
•Teoritis Politik
“ Trampil mahir dalam memanipulasikan ide-ide”
•Birokrat
“Yang terla;lu menekanbkan peratuiran2x pormal dan organisasui dan merealisasikan terhadap siotuasai menurut kebiasaan tertentu”
•Ada beberapa usaha untuk “ Lukisan kepribadian demokratis” akan tetapi dari kebanyakan usaha tersebut lebih bersipat teoritis daripada berdasarkan riset.inkelles dan laswel misalnya, mengemukakan sifat-sifat yang sama namun berbeda.

>Inkelles
-Menerima orang lain.
-Terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru.
-Bertanggung jawab namun bersikap waspada terhadap kekuasaan .
-Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan.
-Emosi-emosinya terkontrol.

> Lasswell
-Sikap yang hangat terhadap orang lain .
-Menerima nilai-nilai bersama orang lain.
-Memiliki sederetan luas mengenai nilai-nilai.
-Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan.
-Memiliki kebebasan yang relative terhadap kecemasan .

H.J. Eysenck mengadakan pendekatan dua dimensi terhadap masalah kepribadian politik , dengan penggunaan dua skala sikap.
1. Sindrom konservatisme – radikalisme(R-paktor)
2. Sindrom kecenderungan –kasar-kecenderungan-lembut(T- factor)
R-paktor itu sebenarnya mejelaskan diri sendiri , hanya terdiri atas perkiraan mengenai tingkatan terhadap mana individu menganut pandangan-pandangan radikal atau konservatif . sedang T-faktor mencakuf pasangan-sifat-sifat sebagai berikut:
> Kecenderungan-lembut
-Rasionalistis(berpegang pada prinsip)
-Intelektualitis
-Idealistis
-Berdasarkan kemauan bebas.
-Monistis.
-Dogmatis.

> Kecenderungan – kasar
-Empiristis(berpetgang pada fakta)
-Sensasionalistis
-Materialitis
-Pesimistis
-Irreligius
-Fatalistis
-Pluralistis
-Skeptis.


Easton dan dennis mengutarakan 4 tahap dalam sosialisasi politik dari anak-anak :
1.Pengenalan otoritas melalui individu t,t(orang tua,pres,polisi)
2.Perkembangan perbedaan antara otoritas internal dan external yaitu antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
3.Pengenalan mengenai institusi – institusi politik yang impersonal seperti kongres, MA dan pemilu.
4.Perkembangan pembedaan antara institusi- institusi politik dan mereka yang terlibat dalam activitas yang di asosiasikan dengan institusi.

ROBERT LANE
Yang mensugestikan 3 kepercayaan politik yang dapat diletakan melalui keluarga :
1.Dengan indoktrinasi terbuka(overt) dan indoktrinasi tertutup(covert)
2.Dengan menempatkan anak dalam satu kontek social khusus
3.Dengan jalan membentuk kepribadian anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar